Agustus 7, 2025
Dokter Ortopedi Mengungkap 3 Perbedaan Migrain & Nyeri Kepala

moat-project.org – Dokter Ortopedi Mengungkap 3 Perbedaan Migrain & Nyeri Kepala. Kepala tiba-tiba nyut-nyutan memang bikin mood langsung anjlok. Kadang kita suka bilang “Ah, migrain lagi nih,” padahal belum tentu benar. Nyeri kepala yang muncul dari saraf juga bisa membuat kepala kayak di hajar, tapi rasanya beda banget sama migrain. Supaya gak bingung dan salah langkah, dokter ortopedi punya wawasan kece soal perbedaan migrain dan nyeri kepala saraf. Yuk, simak tiga perbedaan paling mencolok yang wajib kamu tahu.

Apa Sih Bedanya Migrain dan Nyeri Kepala Saraf

Sebelum membahas perbedaannya, ada baiknya kenalan dulu dengan dua jenis sakit kepala ini. Migrain itu biasanya datang dengan rasa sakit berdenyut yang intens, kadang muncul tiba-tiba dan bisa bikin pengen mengunci di ri di kamar gelap. Sedangkan nyeri kepala saraf itu lebih ke masalah yang muncul dari saraf kepala atau leher yang tertekan atau bermasalah, dan rasa sakitnya biasanya tajam dan menusuk. Meski sama-sama bikin kepala nggak enak, migrain dan nyeri kepala saraf punya ciri khas dan penyebab yang berbeda. Karena itulah, cara mengenali dan mengatasi keduanya juga perlu tahu bedanya, jadi jangan salah langkah.

1. Sensasi Rasa Sakit: Denyutan vs Tusukan

Perbedaan pertama yang mudah di kenal adalah jenis rasa sakit yang kamu alami. Migrain itu di kenal dengan sakit kepala berdenyut, seperti gelombang yang datang dan pergi. Biasanya sakitnya hanya di satu sisi kepala, dan di sertai rasa mual, peka terhadap cahaya dan suara, hingga membuat aktivitas jadi super berat.

Sedangkan nyeri kepala saraf itu gaya lain. Rasa sakitnya bisa seperti di tusuk-tusuk atau di setrum listrik kecil, dan nggak cuma di kepala saja, tapi kadang menjalar ke leher atau bahu. Ini biasanya muncul karena saraf yang terjepit atau teriritasi, dan sensasinya lebih tajam serta menusuk.

2. Pemicu yang Kencing Sakit Kepala

Selain rasa sakitnya, pemicu migrain dan nyeri kepala saraf juga berbeda. Migrain bisa datang karena faktor-faktor seperti stres berat, kurang tidur, makanan tertentu (seperti cokelat atau makanan berminyak), atau perubahan hormon dalam tubuh. Biasanya sebelum migrain datang, kamu akan merasakan tanda-tanda seperti mood yang berubah, penglihatan sedikit kabur, atau lemas.

Nyeri kepala saraf cenderung di picu oleh faktor fisik, terutama yang berhubungan dengan posisi leher dan kepala. Misalnya, kamu tidur dengan posisi yang salah, terlalu lama duduk dengan postur membungkuk, atau cedera ringan di leher. Tekanan pada saraf-saraf di sekitar kepala dan leher ini yang akhirnya menimbulkan rasa sakit khas nyeri kepala saraf.

3. Lama dan Pola Sakit Kepala yang Diaalami

Kalau kita ngobrol soal durasi dan pola sakit, migrain biasanya datang dengan siklus yang bisa berlangsung dari beberapa jam sampai beberapa hari. Rasanya juga fluktuatif: kadang sakitnya menusuk, lalu sedikit reda, tapi masih ada gangguan yang terasa. Migrain kadang bisa terjadi dengan pola yang bisa di prediksi berdasarkan pemicu yang kamu tahu.

Nyeri kepala saraf cenderung punya pola yang berbeda. Biasanya sakitnya lebih konstan dan bisa terasa terus menerus selama sarafnya terus tertekan atau terganggu. Kadang-kadang, dengan mengganti posisi atau melakukan gerakan leher ringan, rasa sakit bisa berkurang, tapi jika saraf makin bermasalah, sakitnya bisa menetap dan semakin intens.

Mengapa Dokter Ortopedi Ikut Membantu Urusan Kepala

Mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa dokter ortopedi yang biasanya di kenal ahli tulang dan sendi, ikut-ikutan bahas migrain dan nyeri kepala? Jawabannya simpel: banyak nyeri kepala saraf yang berawal dari masalah di leher, otot, dan saraf yang berhubungan dengan struktur tulang dan otot. Dokter ortopedi bisa mendeteksi kalau nyeri kepala kamu di sebabkan oleh masalah di area ini dan memberikan solusi yang tepat. Jadi, kalau sakit kepala kamu ternyata bukan hanya masalah otak, tapi juga leher atau saraf, dokter ortopedi jadi sosok yang tepat untuk membantu kamu.

Lihat Juga:  Pap Smear dan Vaksin HPV, Kunci Utama Lawan Kanker Serviks

Kesimpulan

Migrain dan nyeri kepala saraf memang sering membuat kepala pusing dan suasana hati rusak. Tapi bedanya yang jelas: migrain datang dengan denyutan kuat dan sering di sertai mual, sedangkan nyeri kepala saraf lebih tajam dan menusuk karena masalah saraf di kepala atau leher. Dengan mengetahui perbedaan ini, kamu bisa lebih jeli mengenali sakit kepala yang kamu rasakan. Jangan asal bilang migrain terus kalau sakit kepala datang, karena nyeri kepala saraf memerlukan penanganan yang berbeda. Apalagi jika kamu sering mengalami sakit kepala yang tidak biasa atau berlangsung lama, konsultasi dengan dokter ortopedi atau spesialis lain jadi langkah yang tepat.