Juli 14, 2025
Risiko Nail Art Berlebih: Kuku Rapuh, Alergi, dan Infeksi Jamur

moat-project.org – Risiko Nail Art Berlebih: Kuku Rapuh, Alergi, dan Infeksi Jamur. Nail art memang bikin penampilan makin kece dan bikin kamu tambah percaya di ri, tapi hati-hati, lho! Kalau kelewat sering dan berlebihan dalam melakukan nail art, dampaknya bisa bikin masalah serius di kuku kamu. Mulai dari kuku jadi rapuh mudah patah, alergi yang nggak enak dan mengganggu, sampai infeksi jamur yang bikin risih dan susah di atasi. Nah, daripada asal hias kuku tanpa tahu risikonya, yuk kenali dulu risiko nail art yang sering di anggap sepele tapi bisa berbahaya ini.

Kenapa Kuku Bisa Jadi Rapuh Karena Nail Art

Banyak yang nggak sadar, nails art yang terlalu sering justru bisa bikin kuku gampang patah dan rapuh. Sebabnya, lapisan kuku yang sebenarnya tipis itu malah terus-terusan di korek, di potong, atau di tempel aksesoris berat. Belum lagi penggunaan bahan kimia dari cat kuku, lem, dan bahan tambahan lainnya. Kondisi ini bikin kuku kehilangan kelembapan alaminya, jadi gampang retak dan pecah.

Selain itu, kalau kamu sering gonta-ganti nail art tanpa jeda waktu istirahat untuk kuku, kerusakan makin parah. Ibaratnya, kuku jadi lelah dan nggak sempat pulih. Jadi, jangan heran kalau lama-lama kuku kamu kelihatan kasar, mudah sobek, bahkan kadang tumbuh tidak rata.

Alergi Gak Kalah Ngeselin, Bikin Gatal dan Merah-merah

Nggak cuma kuku yang rusak, alergi juga jadi risiko nyata dari penggunaan nail art yang berlebihan. Beberapa bahan cat kuku, lem, atau pernak-pernik yang di pakai bisa memicu reaksi alergi. Tanda-tandanya biasanya muncul dalam bentuk kulit merah, gatal, bengkak, bahkan sampai mengelupas di sekitar kuku.

Yang bikin makin ribet, alergi ini kadang muncul secara bertahap. Awalnya cuma sedikit gatal atau iritasi, tapi lama-lama bisa makin parah kalau tetap di paksain pakai produk yang sama. Kalau sudah begini, kulit di sekitar kuku bisa jadi luka dan susah sembuh. Parahnya lagi, alergi yang di biarkan bisa bikin infeksi datang menghampiri.

Infeksi Jamur, Musuh Tersembunyi yang Bikin Repot

Nail art yang berlebihan juga membuka peluang infeksi jamur buat berkembang biak. Apalagi kalau proses pemasangan atau pelepasan nail art nggak steril. Jamur ini suka banget muncul di area yang lembap dan tertutup, misalnya di bawah lapisan cat kuku atau aksesoris yang lama menempel.

Gejala infeksi jamur biasanya berupa kuku yang berubah warna, menguning, terasa tebal, dan mudah patah. Kalau sudah parah, kuku bisa mengelupas dan menyebabkan bau nggak sedap. Infeksi ini memang nggak langsung terasa sakit, tapi kalau di biarkan, bisa bikin kamu harus bolak-balik ke dokter dan menjalani perawatan yang nggak sebentar.

Gimana Cara Biar Kuku Tetap Kece Tapi Tetap Sehat

Meskipun nail art itu seru dan bikin percaya di ri, penting banget buat kamu jaga keseimbangan antara gaya dan kesehatan kuku. Selalu beri jeda waktu buat kuku bernafas tanpa cat atau aksesoris. Kalau bisa, pilih produk nail art yang aman dan ramah buat kuku.

Kalau merasa mulai ada tanda-tanda nggak nyaman, jangan di paksain terus. Lebih baik langsung berhenti dan rawat kuku dengan cara sederhana, seperti oles minyak kuku atau vitamin khusus kuku. Selain itu, rajin bersihin tangan dan kuku juga penting supaya bakteri dan jamur nggak betah ngumpul. Kalau kamu sudah pernah mengalami alergi atau infeksi, jangan sungkan konsultasi ke dokter kulit. Penanganan di ni bakal bikin masalah nggak makin runyam dan kuku bisa cepat pulih.

Lihat Juga:  Nakes 33 Tahun Sangka Sembelit, Ternyata Kanker Rektum

Kesimpulan

Nail art memang sangat menyenangkan dan bisa bikin penampilan jadi tambah cetar membahana, tapi jangan sampai gara-gara terlalu sering atau berlebihan, kuku malah rusak dan jadi masalah serius. Kuku yang rapuh, alergi, dan infeksi jamur itu nyata adanya dan perlu di waspadai dengan sungguh-sungguh. Jadi, selalu jaga keseimbangan yang tepat antara gaya dan kesehatan kuku. Ingat, kuku yang sehat itu adalah modal utama supaya nail art makin maksimal dan tetap aman tanpa risiko yang merugikan.